Imunisasi adalah
suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara
memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan ke
dalam tubuh. Dengan memasukkan kuman atau bibit penyakit tersebut diharapkan
lebih dapat menghasilkan zat anti yang ada pada saatnya nanti digunakan tubuh
untuk melawan kuman atau bibit penyakit yang menyerang tubuh (Markum
A,H.,2000).
Sistem kesehatan nasional imunisasi adalah salah satu bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita (Ranuh,I.G.N.,2008).
Departemen Kesehatan RI (2004), menyebutkan imunisasi adalah suatu usaha yang dilakukan dalam pemberian vaksin pada tubuh seseorang sehingga dapat menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Sistem kesehatan nasional imunisasi adalah salah satu bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita (Ranuh,I.G.N.,2008).
Departemen Kesehatan RI (2004), menyebutkan imunisasi adalah suatu usaha yang dilakukan dalam pemberian vaksin pada tubuh seseorang sehingga dapat menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Tujuan imunisasi adalah untuk
mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang, dan menghilangkan
penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan
menghilangkan penyakit tertentu dari dunia seperti pada imunisasi hepatitis B.
Penyakai infeksi ini disebabkan
oleh virus hepatitis tipe B menyerang kelompok resiko secara vertical yaitu
bayi dan ibu pengidap, sedangkan secara horizontal tenaga medis dan paramedic,
pecandu narkotika pasien hemodialisis, pekerja laboratorium, pemakai jasa atau
petugas akupuntur.. Gejala yang dapat muncul tidak khas, seperti anoreksia,
mual dan kadang-kadang ikterik. Sejak tahu 1992 vaksin hepatitis B menjadi
bagian dari program di Indonesia walaupun belum merata di semua propinsi dapat
menjalankannya karena harga vaksin yang cukup mahal sehingga dilakukan secara
bertahap. Imunisasi hepatitis B diberikan pada bayi 0-11 bulan dengan maksud
untuk memutus rantai penularan dari ibu ke bayi
Hepatitis B merupakan penyakit
infeksi yang disebabkan oleh virus dan bisa merusak
hati. Jika dibiarkan, penyakit ini akan semakin berat dan bisa menjadi kanker
hati. Untuk penyakit hati, virus penyebab Hepatitis B adalah yang paling
berbahaya.
Untuk itu, biasanya bayi yang baru lahir akan diberikan imunisasi
Hepatitis B. Ini sangat penting untuk mencegah bayi tertular penyakit
tersebut. Manfaat Imunisasi Hepatitis B akan meningkat jika
diberikan sejak dini, biasanya pada usia bayi 0 sampai 7 hari.Jika bayi terjangkit virus ini biasanya hanya menunjukkan gejala ringan, dan bahkan ada yang tidak menunjukkan gejala sama sekali. Akan tetapi biasanya bayi akan terus menyimpan virus tersebut di dalam darah selama bertahun-tahun dan bisa menularkannya pada orang lain.
Virus hepatitis B memang biasanya ditemukan pada cairan tubuh orang yang sudah terjangkit, seperti darah, ludah, dan air mani. Ibu yang memiliki Hepatitis B, beresiko tinggi menularkannya pada bayi-bayi mereka.
Untuk itulah sangat penting melakukan imunisasi Hepatitis B sesegera mungkin untuk memastikan imunisasi tersebut bekerja seefektif mungkin. Dengan imunisasi ini bayi Anda akan terlindungi dari penyakit Hepatitis B pada masa pertumbuhannya.
Bagi bayi yang sudah diimunisasi Hepatitis B secara lengkap, maka tidak memerlukan lagi imunisasi tersebut pada saat remaja. Dan mereka yang melakukan imunisasi ini, diketahui memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik.
Mengenai efek samping, biasanya memang tidak ditemukan efek samping yang serius karena imunisasi hepatitis B ini. Kalaupun ada, biasanya sangat ringan dan bisa cepat hilang. Yang biasanya dirasakan pasca imunisasi ini adalah rasa sakit di tempat yang disuntik, demam dan sakit pada tulang sendi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar