Jumat, 03 Januari 2014

Tumor Vagina, Uterus dan Tuba




Bab I
Pendahuluan

A.      LATAR BELAKANG
Sel tumor adalah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secaraotonom, lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari selnormal dalam bentuk dan strukturnya.Tumor ganas pada alat reproduksi wanita dijumpai pada semua umur (18 ± 80tahun) dengan rat-rata puncaknya pada usia 50 tahun. Kejadian paling sering padakelompok umur 30 ± 40 tahun.
Faktor pemicu munculnya tumor banyak sekali, antara lain pencemaranlingkungan hidup, termasuk udara akibat debu dan asap pembakaran kendaraan atau pabrik. Asap kendaraan, misalnya, mengandung dioksin yang dapat memperlemah dayatahan tubuh, termasuk daya tahan seluruh selnya.Selain itu ikut juga berperan faktor makanan yang berlemak tinggi, dalam hal iniadalah zat hormon atau mirip-hormon abnormal yang terkandung di dalammya,khususnya steroid seks (misalnya estrogen). Itu terjadi karena adanya zat-zat lemak dalam makanan tersebut yang tidak dipecah dalam proses metabolisme tubuh sehinggamenaikkan produksi hormon testosteron. Normalnya, wanita memiliki hormon estrogendan progesteron, serta sedikit testosteron.Bilamana kadar hormon testosteron meningkat akibat adanya ketidakseimbanganasupan lemak, maka hormon ini akan dipecah menjadi sumber hormon yang tidak normal bagi hormon estrogen asing.B.
Kanker merupakan penyebab kematian no. 6 di Indonesia (Depkes, 2003) dan diperkirakan terdapat 100.000 penduduk setiap tahunnya di dunia diperkirakan 7,6 juta orang meninggal akibat kanker dan 84 juta orang akan meninggal hingga 10 tahun kedepan, (WHO, 2005). Jenis kanker yang sering ditemukan di Indonesia secara umum adalah kanker leher rahim, payudara, hati, paru, kulit, nasofaring, kelenjar getah bening, usus besar dan lain-lain.
WHO menyatakan sepertiga sampai setengah dari semua jenis kanker dapat di cegah 1/3 dapat disembuhkan bila di temukan pada tahap permulaan atau stadium dini sisanya dapat diringankan penderitanya.Oleh karena itu, upaya untuk mencegah kanker dan menemukan kanker stadium dini merupakan upaya yang penting karena disamping membebaskan masyarakat dari bahaya kanker, juga menekan biaya pengobatan.

2.      TUJUAN
·         Menjelaskan tentang Tumor pada  Vagina
·         Menjelaskan tentang Tumor pada Tuba
·         Menjelaskan tentang Tumor pada Uterus


Bab II
Pembahasan

PENGERTIAN TUMOR
Tumor adalah benjolan atau suatu pertumbuhan bisa ganas bisa jinak.Tumor adalah perkembangan tubuh akibat pertumbuhan sel-sel tubuh sendiri.Tumor adalah bengkak akibat radang, cedera, neoplasma, edema (Ramli Ahmad, 2003 “Kamus kedokteran, Jakarta Djambatan”).
Tumor jinak adalah pembengkakan tubuh akibat pertumbuhan sel-sel tubuh sendiri yang memiliki pertumbuhan lambat dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain.Sedangkan Tumor ganas adalah pembengkakan tubuh akibat pertumbuhan sel-sel tubuh sendiri yang memiliki pertumbuhan cepat, tidak terkendali dan menyebar kebagian tubuh lain.

Dikarenakan adanya mutasi DNA yg terakumulasi merupakan faktor utama penyebab tumor, sebenarnya sel manusia mempunyai mekanisme perbaikan DNA dan mekanisme lainya yang menyebabkan DNA mengalami kerusakan dirinya dengan apoptosis jika kerusakan sel sangat parah.
Apoptosis adalah proses aktif kematian sel di tandai dengan  pembelahan DNA pada kromosom sampai pada sel itu sendiri.

PEMICU TIMBULNYA TUMOR
Ketergantungan rokok yg mengandung nikotin dan zat-zat adiktif lainya, zat nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim. “Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang
v  Gaya hidup yang tidak sehat
v  Alkoholic
v  Benzena dan zat kimia lainnya yg berada sekitar lingkungan , diserap oleh darah sehingga meracuni seluruh jaringan tubuh
v  Akibat radiasi

PERBEDAAN TUMOR GANAS DAN TUMOR JINAK
 A. Ciri-ciri Tumor Jinak:
1)       Timbulnya ekspansif yaitu mendesak jaringan sehat di sekitar dan jaringan sehat yang terdesak. Ini membentuk simpai atau kapsel dari tumor, maka disebut tumor jinak bersimpai atau berkopset, karena tidak ada pertumbuhan infiltratif maka biasanya tumor jinak mudah digerakkan dari dasarnya.
2)      Tumor jinak tidak menimbulkan residif, karena tumor jinak bersimpai maka mudah dikeluarkan seluruhnya.
3)      Tumor jinak tidak mengadakan anak sebar.
4)      Tumor jinak tumbuhnya lambat, sehingga tidak cepat membesar dan pada pemeriksaan mikroskopik tidak ditemukan gambaran metosi yang abnormal.
5)      Intisel tumor jinak masih menyerupai intisel jaringan asalnya, bentuknya teratur dan aniform.
6)      Pada tumor jinak tidak ditemukan " loss of polarity
7)      Tumor jinak biasanya tidak menyebabkan kematian bila letaknya pada alat tubuh yang vital.
1.       TUMOR VAGINA
Vagina adalah saluran terpanjang 7,5-10 cm, ujung atasnya berhubungan denga serviks (leher rahim), sedangkan ujung bawahnya berhubungan dengan vulva.Tumor ganas vagina adalah kanker yang tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali pada daerah vagina dan merusak jaringan sekitarnya.Kanker vagina jarang terjadi, biasanya diderita oleh wanita berumur 50 tahun ke atas.
Tumor ganas primer di vagina sangat jarang. Bilamana serviks uterus ikut terlibat dalam proses, maka dianggap sebagai tumor ganas serviks uteri. Begitu juga bilamana vulva ikut terlibatdalam proses, maka dianggaptumor ganas itu adalah tumor ganas vulva.


Gejala
Kanker vagina mudah dilihat dan teraba sebagai benjolan, penebalan ataupun luka terbuka pada atau di sekitar lubang vagina.Kadang terbentuk bercak bersisik atau perubahan warna.Jaringandi sekitarnya mengkerut disertai gatal-gatal.Pada akhirnya akan terjadi perdarahan dan keluar cairanyang encer.
Gejala lainnya adalah:
Ø  Nyeri ketika berkemih
Ø  Nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
Ø  Hampir 20% penderita yang tidak menunjukkan gejala.

Epidemiologi
Kanker vagina jarang terjadi, biasanya diderita oleh wanita berumur 50 tahun ke atas.Insidensi.

Patologi
Terbanyak (hampir 99%) adalah squamous cell carsinoma, sisanya adenokarsinoma danembrional rhabdomiosarkoma (sarkoma botrioides).
Sebelum menjadi infasif, lesi itu melalui tingkatan pra-maligna yang disebut sebagai NIV(N eoplasia Intraepitelial Vagina) I, II, III (Displasia ringan, sedang, berat) dan KIS (karsinoma in situ), yang berlangsung beberapa tahun dan dapat dideteksi awal melalui Papsmear atau bilamana perlu biopsi terarah dengan bimbingan kolposkop terhadap µlesi yang mencurigakan.

Penyebaran
Bila proses terdapat pada sepertiga bagian atas vagina, penyebarannya akan terjadi seperti pada karsinoma serviks;bila berlokasi pada sepertiga bagian distal vagina, penyebarannya akanmenyerupai karsinoma vulva.

Pembagian tingkat keganasan
Umumnya karsinoma epidermoid pada vagina muncul di 2/3 di bagian proksimal vagina.Lokasi paling sering di dinding paling atas (proksimal)atau depan bawah(distal)vagina,berbentuk eksopitik seperti bunga kol, endofitik ulseratif,infiltratif atau papilomatosa.

Pembagian tingkat keganasan :
Tingkat
Kriteria
0
Karsinoma in situ, karsinoma intra epithelial
I
Proses masih terbatas padadinding vagina
II
Proses sudah meluas sampai jaringan para vagina,tetapi belum mencapai dinding panggul
III
Proses telah meluas sampai ke salah satu/kedua dinding panggul;
IV
Proses sudah keluar dari panggul kecil,atau sudah menginfiltrasimukosa rektum/kandung kemih

Gambar klinik dan diagnosa
Karsinoma in situ lebih sering didapat sebagai proses yang multifokal.Ia dapat ditemukan bersama-sama dengan tumor sejenis di bagian lain dari traktus genitalis,atau setelah pembedahanyang tidak radikal pada karsinoma in situ serviks uterus,atau pasca radiasi karsinoma serviksuterus.Adenokarsinoma vagina yang jarang,dapat berasal dari urethra,kelenjar Bartholin,atausebagai metastasis dari karsinoma endometrium/ovarium.Pada pemeriksaan in spekulo dapat ditemukan ulkus dengan tepi yang induratif atau pertumbuhan tumor eksofitik seperti bunga kol (cauliflower) yang mudah berdarah padasentuhan.Biopsi harus dibuat pada daerah yang dicurigai,sehingga bukti histologik dapatmenegakkan diagnosis.

Diagnosis dini
Pada pemeriksaan rutin secara berkala,pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologik dari dinding vagina perlu pula pengambilanbahan dari ekto-danendoserviks. Pada klinik yangsudah maju,pemeriksaan kolposkopik,biopsi terarah dengan bimbingan kolposkop,kolpomikroskopi dilakukan untuk membuat diagnosis dini.

Penanganan
Untuk tingkat klinik 0, dapat dilakukan vaginektomi, elektrokoterisasi, bedah krio (cryo-surgeri), penggunaan sitostatika topikal atau sinar laser.Untuk tingkat klinik I dan II dilakukanopersi atau penyinaran.Operasi pada tumor di bagian atas vagina sama dengan operasi padakarsinoma serviks uterus,hanya vaginektomi dilakukan lebih luas(>1/2 puncak vagina harusdiangkat),sedang operasi pada bagian bawah vagina mendekati operasi pada karsinoma vulva.
Kemoterapi dengan peraturan VAC (Vincristine,Aktinomisin-D dan Cytoxan/Endoxan)hanya untuk pengobatan embrional rabdomiosarkoma (sarkoma botrioides) pada anak-anak, yang ternyata efektif. Tumor ini berbentuk polipoid seperti buah anggur yang berasal dari bagian atasvagina dan dapat menonjol keluar sampai di introitus vagina. Penyebaran secara hematogen ke paru-paru atau tulang
Jenis-jenis Tumor  vagina.
A.    Tumor epitel
a.     Kondiloma akuminatum
Penyakit ini disebabkan oleh virus HPV tipe 6 dan 2.Akhir-akhir ini jugadimasukkan dalam golongan penyakit yang ditularkan melalui hubunganseksual.Gambaran histologik adalah suatu papiloma yang sekali-sekalisetelah lama dapat menjadi ganas.Gambaran makroskopis adalah seperti jengger ayam.Kondiloma akuminatum dapat tumbuh pada vulva dan sekitar anus sampai vagina dan serviks.
b.      Karunkula uretra
Dibagi menjadi 2 macam:
v  Karankula uretra neoplasma
Terdiri dari polip merah muda dengan tangkai pada tepi dorsal muarauretra, mikroskopik sebagai papiloma uretra yang ditutupi oleh epiteltransisional yang tersusun sebagai lipatan dengan tipe yang seringmenyerupai pertumbuhan ganas. Tumor I ni mempunyai kecenderunganuntuk kambuh local. Gangguan yang ditimbulkan antara lain adalahnyeri pada waktu berjalan dan duduk, ispareunia, disuria, perdarahandan pembengkakan.
v  Karankula uretra granulomatosa
Penonjolan ini terdiri dari jaringan granulomatosa pada muara uretraterutama bagian belakang yang meluas ke samping juga. Dengandemikian, lubang muara uretra ini menonjol akan tetapi tidak mempunyai tangkai, berwarna merah kusam dan tidak menimbulkannyeri seperti pada karunkula uretra neoplasma. Gambaran mikroskopik adalah reaksi granulomataosa jaringan terhadap infeksi kronik padaueretra.Karunkula ini sering terdapat pada wanita pasca menopause,kebanyakan merupakan penampilan investasi Trikomonas vaginalis.Apabila etiologi infeksi tidak diobati maka karunkula ini sering kambuh.
v  Hiperkeratosi
Pada hyperkeratosis dibedakan:
·         Yang disebabkan infeksi menahun: dermatitis.
·         Tumor jinak berpapil yang sudah menahun.
·         Distrofi (leukoplakia):


B.    Tumor jaringan mesoderm
1)    Fibroma: berasal dari jaringan di sekitar labium majus, dapat tumbuh besar dengan konsistensi lunak dan berwarna putih keabu-abuan.
2)    Lipoma: berasal dari jaringan lemak di sekitar labium majus dengankonsistensi lunak, dapat bertangkai dan mencapai ukuran besar.
3)    Leiomioma: berasal dari otot polos ligamentum rotundum dekat pada labiummayus tersusun seperti pusaran air/konde.
4)    Neurofibroma: berasal dari sarung serabut saraf, biasanya kecil saja, lunak, berbentuk polipoid dan berwarna seperti daging.
5)    Hemangioma: yang berasala dari congenital biasanya akan menghilangsendiri pada pertumbuhan anak. Pada wanita pascamenopause biasanyaterjadi karena adanya varises yang kecil-kecil dan dapat menyebabkan perdarahan pascamenopause. Angiokeratoma adalah jenis hemangiomadengan kapiler membesar pada korium dan dengan hyperkeratosis padaepidermis. Hemangioma kavernosum mempunyai ruangan yang luas dengan permukaan yang tidak rata, berisi darah dengan dinding sel endotel, tumor inikadang-kadang masuk ke jaringan di bawahnya.
6)    Limfangioma: berasal dari jaringan pembuluh limfe, jarang sekali dijumpai.Mikroskopik tampak seperti limfangiom namun tidak berwarna.
2.     TUMOR TUBA
Tuba adalah saluran yang keluar dari kornu rahim kanan dan kiri, panjangnya 12-13 cm, diameternya 3-8 mm. bagian luarnya diliputi oleh peritoneum viseral yang merupakan bagian dari ligamentum latum.Tumor tuba adalah kanker yang tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali pada daerah tuba dan merusak jaringan sekitarnya.
Epidemologi
Karsinoma tuba fallopi primer termasuk jarang, merupakan tumor ganas primer saluan genetalia perempuan yang jumlahnya paling sedikit, yaitu 0,5% hingga 1% dari  semua keganasan ginekologi. Ditemukan 1 banding 1000 kasus operasi ginekologi abdominal, dapat dijumpai pada semua umur (dari 19-80), dengan rata – rata puncaknya pada usia 52 tahun.
Kebanyakan tumor ganas yang timbul dalam tuba fallopi adalah penyebaran dari kanker ovarium atau uterus.Sehingga terdapat kriteria untuk menetapkan tumor apapun sebagai tumor primer dari tuba fallopi.Kanker harus terletak dalam tuba, dan uterus serta ovarium harus terbebas dari karsinoma.Bila bagian lain terdapat kanker, maka tumor dalam tuba fallopi secara histology harus benar – benar berbeda.
Patologi : Hsu, Taymor, dan Hertig membagi histologik tumor ini dalam 3 jenis menurut keganasannya:
a)     Jenis papiler : tumor belum mencapai otot tuba dan difeensiasi selnya masih baik, batasdaerah normal dengan tumor masih dapat ditunjukkan.
b)    Jenis papilo-alveolar (adenomatosa) : tumor ini telah memasuki otot tuba danmemperlihatkan gambaran kelenjar.
c)     Jenis alveo-meduler : terlihat mitosis yang atipik dan terlihat invasi sel ganas ke dalamsaluran limfa tuba.
Penyebaran
Pada umumnya terjadi secara langsung ke alat sekitarnya, kemudian melalui pembuluh getah bening ke abdomen, leher, daerah inguinal, vagina, tuba, ovarium dan uterus.
Tingkat Klinis Keganasan :
Tingkat Klinik
Kriteria
IA
Pertumbuhan
IB
Pertumbuhan tumor terbatas pada kedua tuba; tidak adaasites.Tak ada tumor di permukaan luar, kapsulnya utuh.Tumor terdapat di permukaan luar, atau kapsulnya pecah, ataukedua-duanya.
IC
Tumor dari tingkatan klinik 1A dan IB, tetapi ada asites ataucucian rongga perut positif.
II
Pertumbuhan tumor melibatkan satu atau dua tuba, dengan perluasan ke panggul.
IIA
Perluasan proses dan/ atau metastatis ke uterus atau ovarium.
IIB
Perluasan proses ke jaringan panggul lainnya.
IIC
Tumor dari tingkat klinik IIA atau IIB, tetapi dengan asitesdan/atau cucian rongga perut positif.
III
Tumor melibatkan satu atau dua tuba dengan penyebarankelenjar limfa intraperitoneal, atau kedua-duanya. Tumor terbatas pada panggul kecil dengan bukti histologik  penyebaran ke usus halus atau omentum.
IV
Pertumbuhan tumor melibatkan salah satu atau kedua tubadengan metastasis berjarak jauh. Bilamana didapatkan efusi pleural, harus ada sitologi positif untuk menyebutnya sebagaitingkat klinik IV. Begitu pula ditemukannya metastasishati.

Gambaran klinik dan diagnosis
Pada awal penyakit tidak menimbulkan gejala diagnosis sering terlambat dibuatkarena letaknya yang sangat tersembunyi dan pemeriksaan histologik atas spesimen yangdikirim.Kalau sudah ada keluhan, biasanya sudah terlambat.Deteksi dini tumor ganas tubaFalloppii sukar diupayakan. Perlu dapat perhatian khusus bila wanita berusia (45-55 tahun),ditemukan tumor adneksa (tumor radang: hidrosalping, piosalping atau abses tubo-ovarial dansebagainya) disertai rasa nyeri dan adanya getah vagina yang semula kekuning-kuningankemudian bercampur darah, perlu dicurigai kemungkinan akan adanya tunor ganas tubaterutama pada nullipara atau primipara. Wanita beranak satu (sterilitas satu anak) biasanyaoleh karena mengalami infeksi gonokokus yang menimbulkan peradangan tuba dan menjadi buntu.Perasaan nyeri ini dapat intermiten atau terus menerus dan menjalar ke pangkal pahadan punggung bagian bawah (regio sakro-koksigeal). Rasa sakit ini yang menyebabkan penderita datang ke dokter
Pemeriksa sitologi usapan serviks tidak banyak membantu. Akan tetapi bilamanahasilnya sel ganas positif, sedangkan di serviks maupun di kavum uteri dapat dinyatakantidak ada keganasan, maka perlu dipikirkan kemungkinan keganasan di tuba atau ovarium,lebih lebih jika ada mas tumor pada adneksa. Histero-salpingografi (HSG) tidak dianjurkankarena dapat berakibat meluasnya proses ganas/radang. Kuldoskopi dan laparoskopi juga tak  banyak berarti karena sulit membedakan tumor ganas tuba dari tumor radang, kecuali bilamana pemeriksaan tersebut disertai tindakan biopsi. Transvagina/transrektal USG dapatmembantu untuk menegakkan diagnosis.
Penanganan
Penanganan utama yang dianjurkan adalah TAH + BSO + OM + APP (TotalAbdominal Hysterectomy + Bilateral Salpingo-Oophorectomy + Omentectomy +Appendectomy).Dapat dipertimbangkan (Optional) instilasi Phosphor 32 radioaktif ataukhemoterapi profilaksis.Sayatan dinding perut harus longitudinal linea mediana, cukup panjang untuk memungkinkan mengadakan eksplorasi secara lembut seluruh rongga perut dan panggul, khususnya di daerah subdiafragmatika dan mengirimkan sample cucianrongga perut untuk pemeriksaan sitologi eksfoliatif.Radioterapi hanya dikerjakan pada tumor bed dan jenis histologik keganasan tertentu seperti disgerminoma.
3.     TUMOR UTERUS
Uterus adalah suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritonium sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim,  dalam keadaan tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil di antara kandung kemih dan dubur.
Tumor uterus adalah kanker yang tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali pada daerah rahim dan merusak jaringan sekitarnya.
Etiologi
v  Etiologi secara pasti tidak diketahui
v  Tetapi ada korelasi antara pertumbuhan tumor dengan peningkatan reseptor estrogen-progesteron pada jaringan mioma uteri dan juga dipengaruhi oleh hormone pertumbuhan.
v  Wanita nullypara
v  Resiko tinggi wanita dengan umur diatas 35 tahun

Klasifikasi
Jenis – jenis tumor uterus berdasarkan letaknya, yaitu :
1)     Ektoserviks terdiri atas :Kista jaringan embrional :  terdapat pada dinding samping ektoserviks. Kista endometriosis yang letaknya suferfisial. Folikel atau kista nabothi yaitu kista retensi kelenjar endoserviks, biasanya terdapat pada wanita multipara, sebagai penampilan servisitis. Kista ini jarang mendapat ukuran besar berwarna putih mengkilat bersih cairan mucus. Kalau kista ini membesar akan menyebabkan nyeri.
Papiloma dapat tunggal maupun multiple seperti kondiloma akuminata. Kebanyakan papiloma ini adalah sisa epitel yang terlebih pada trauma bedah maupun persalinan.
Hemangioma ini jarang terjadi biasanya terletak pada superficial yang dapat membesar pada waktu kehamilan yang dapat menyebabkan metroragi
2)      Endoserviks adalah suatu adenoma maupun adenofibroma yang berasal dari selaput lendir endoserviks. Yang tangkainya dapat panjang keluar dari vulva. Epitel yang melapisi adalah epitel endoserviks yang dapat juga mengalami metaplasi menjadi lebih semakin kompleks.bagian polip ini biasa menjadi nekrosis dan mengalami perdarahan .polip ini berkembang karena pengaruh radang maupun virus.
3)      Endometrium
Polip endometrium sering didapati terutama dengan pemeriksaan histeroskopi. Polip berasal antara lain dari adnoma, adenofibroma, mioma , submukusum,insiden tidak diketahui paling sering pada perempuan berumur 30-59 tahun. Kurang dari sepertiga memperllihatkan endometrium fungsional. Bisa memperlihatkan hyperplasia kistik.
Bisa menonjol melalui serviks.Adenoma- adenufibroma yang biasannya terdiri dari epitel endometrium dengan stroma yang sesuai dengan daur haid. Adenoma ini biasanya merupakan penampilan hyperplasia endometrium, dengan konsistensi lunak dan berwarna kemerah merahan .Gangguan yang sering ditimbulkan adalah metroragi sampai menometroragi, infertilitas.Pula mempunyai kecenderungan kambuh kembali.
Mioma submukosum:sarang mioma dapat tumbuh bertangkai dan keluar dari uterus menjadi mioma yang dilahirkan. Tumor berkonsistensi kenyal berwarna putih
Polip plasenta: berasal dari plasenta yang tertinggal setelah partus maupun abortus. Polip plasenta menyebabkan uterus mengalami sub-involusi yang menimbulkan perdarahan.
4)      Miometrium
Neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya ,sehingga dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibromioma,leiomioma, ataupun pibroid.
Berdasarkan otopsi menemukan 27% wanita berumur 25 tahun mempunyai sarang mioma, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih banyak.Mioma uteri belum pernah terjadi sebelum menars. Setelah menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masih tumbuh.

Faktor resiko
·         Usia, kanker uterus terutama menyerang wanita berusia 50 tahun keatas.
·         Hiperplasia endometrium
·         Terapi Sulih Hormon (TSH)
TSH digunakan untuk mengatasi gejala-gejala menopause, mencegah osteoporosis dan mengurangi resiko penyakit jantung atau stroke.
Wanita yang mengkonsumsi estrogen tanpa progesteron memiliki resiko yang lebih tinggi.Pemakaian estrogen dosis tinggi dan jangka panjang tampaknya mempertinggi resiko ini.Wanita yang mengkonsumsi estrogen dan progesteron memiliki resiko yang lebih rendah karena progesteron melindungi rahim.
·         Obesitas
Tubuh membuat sebagian estrogen di dalam jaringan lemak sehingga wanita yang gemuk memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi. Tingginya kadar estrogen merupakan penyebab meningkatnya resiko kanker rahim pada wanita obes.
·         Diabetes (kencing manis)
·         Hipertensi (tekanan darah tinggi)
·         Ras
Kanker rahim lebih sering ditemukan pada wanita kulit putih.
·         Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun
·         Menopause setelah usia 52 tahun
·         Tidak memiliki anak
·         Kemandulan
·         Penyakit ovarium polikista
·         Polip endometrium.

Gejala
v  Perdarahan rahim yang abnormal
v  Siklus menstruasi yang abnormal
v  Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi (pada wanita yang masih mengalami menstruasi)
v  Perdarahan vagina atau spotting pada wanita pasca menopause
v   Perdarahan yang sangat lama, berat dan sering (pada wanita yang berusia diatas 40 tahun)
v  Nyeri perut bagian bawah atau kram panggul
v  Keluar cairan putih yang encer atau jernih (pada wanita pasca menopause)
v  Nyeri atau kesulitan dalam berkemih
v  Nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
v  Tekanan abdomen (merasa penuh, bengkak atau kembung)
v  Perasaan ingin buang air kecil terus menerus

Stadium
Tingkat
Kriteria
I
Kanker hanya tumbuh pada badan rahim
II
Kanker telah menyebar ke leher rahim (serviks)
III
Kanker telah menyebar ke luar rahim, tetapi masih didalam rongga panggul dan belum menyerang kandung kemih maupun rektum. Kelenjer getah bening panggul mungkin mengandung sel-sel kanker.
IV
Kanker telah meyebar ke dalam kandung kemih atau rektum atau kankert telah menyebar keluar rongga panggul.

Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut :
v  Pemeriksaan panggul
v  Pap smear
v  USG transvagina
v  Biopsi endometrium.
Untuk membantu menentukan stadium atau penyebaran kanker, dilakukan pemeriksaan berikut :
v  Pemeriksaan darah lengkap
v  Pemeriksaan air kemih
v  Rontgen dada
v  CT scan tulang dan hati
v  Sigmoidoskopi
v  Limfangiografi

Pengobatan
Pemilihan pengobatan tergantung kepada ukuran tumor, stadium, pengaruh hormon terhadap pertumbuhan tumor dan kecepatan pertumbuhan tumor serta usia dankeadaan umum penderita. Metode pengobatan:
1. Pembedahan
Kebanyakan penderita akan menjalani Histerektomi (pengangkatan rahim). Kedua tuba falopii dan ovarium juga diangkat (salpingo-ooforektomi bilateral) karena sel-sel tumor bisa menyebar ke ovarium dan sel-sel kanker dorman (tidak aktif) yang mungkin tertinggal kemungkinan akan terangsang oleh estrogen yang dihasilkan oleh ovarium. Jika ditemukan sel-sel kanker di dalam kelenjar getah bening di sekitar tumor, maka kelenjar getah bening tersebut juga diangkat.
Jika sel kanker telah ditemukan di dalam kelenjar getah bening, maka kemungkinan kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.Jika sel kanker belum menyebar ke luar endometrium (lapisan rahim), maka penderita tidak perlu menjalani pengobatan lainnya.
2. Terapi penyinaran (radiasi)
Digunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker.
Terapi penyinaran merupakan terapi lokal, hanya menyerang sel-sel kanker di daerah yang disinari.Pada stadium I, II atau III dilakukan terapi penyinaran dan pembedahan.Penyinaran bisa dilakukan sebelum pembedahan (untuk memperkecil ukuran tumor) atau setelah pembedahan (untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa). Ada 2 jenis terjapi penyinaran yang digunakan untuk mengobati kanker rahim:
Kemoterapi
Pada terapi hormonal digunakan zat yang mampu mencegah sampainya hormon ke sel kanker dan mencegah pemakaian hormon oleh sel kanker.Hormon bisa menempel pada reseptor hormon dan menyebabkan perubahan di dalam jaringan rahim.
Sebelum dilakukan terapi hormon, penderita menjalani tes reseptor hormon. Jika jaringan memiliki reseptor, maka kemungkinan besar penderita akan memberikan respon terhadap terapi hormonal.

Pencegahan
Setiap wanita sebaiknya menjalani pemeriksaan panggul dan Pap smear secara rutin, untuk menemukan tanda-tanda pertumbuhan yang abnormal.Wanita yang memiliki faktor resiko kanker rahim sebaiknya lebih sering menjalani pemeriksaan panggul, Pap smear dan tes penyaringan (termasuk biopsi endometrium).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar