Bab I
Pendahuluan
A.
LATAR BELAKANG
Sel tumor adalah sel tubuh yang mengalami transformasi
dan tumbuh secaraotonom, lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel
ini berbeda dari selnormal dalam bentuk dan strukturnya.Tumor ganas pada alat
reproduksi wanita dijumpai pada semua umur (18 ± 80tahun) dengan rat-rata
puncaknya pada usia 50 tahun. Kejadian paling sering padakelompok umur 30 ± 40
tahun.
Faktor
pemicu munculnya tumor banyak sekali, antara lain pencemaranlingkungan hidup,
termasuk udara akibat debu dan asap pembakaran kendaraan atau pabrik. Asap
kendaraan, misalnya, mengandung dioksin yang dapat memperlemah dayatahan tubuh,
termasuk daya tahan seluruh selnya.Selain itu ikut juga berperan faktor makanan
yang berlemak tinggi, dalam hal iniadalah zat hormon atau mirip-hormon abnormal
yang terkandung di dalammya,khususnya steroid seks (misalnya estrogen). Itu
terjadi karena adanya zat-zat lemak dalam makanan tersebut yang tidak dipecah
dalam proses metabolisme tubuh sehinggamenaikkan produksi hormon testosteron.
Normalnya, wanita memiliki hormon estrogendan progesteron, serta sedikit
testosteron.Bilamana kadar hormon testosteron meningkat akibat adanya
ketidakseimbanganasupan lemak, maka hormon ini akan dipecah menjadi sumber
hormon yang tidak normal bagi hormon estrogen asing.B.
Kanker merupakan penyebab kematian
no. 6 di Indonesia (Depkes, 2003) dan diperkirakan terdapat 100.000 penduduk
setiap tahunnya di dunia diperkirakan 7,6 juta orang meninggal akibat kanker
dan 84 juta orang akan meninggal hingga 10 tahun kedepan, (WHO, 2005). Jenis
kanker yang sering ditemukan di Indonesia secara umum adalah kanker leher
rahim, payudara, hati, paru, kulit, nasofaring, kelenjar getah bening, usus
besar dan lain-lain.
WHO menyatakan sepertiga sampai
setengah dari semua jenis kanker dapat di cegah 1/3 dapat disembuhkan bila di
temukan pada tahap permulaan atau stadium dini sisanya dapat diringankan
penderitanya.Oleh karena itu, upaya untuk mencegah kanker dan menemukan kanker
stadium dini merupakan upaya yang penting karena disamping membebaskan
masyarakat dari bahaya kanker, juga menekan biaya pengobatan.
2.
TUJUAN
· Menjelaskan tentang Tumor pada
Vagina
· Menjelaskan tentang Tumor pada Tuba
· Menjelaskan tentang Tumor pada
Uterus
Bab II
Pembahasan
PENGERTIAN TUMOR
Tumor adalah benjolan atau suatu
pertumbuhan bisa ganas bisa jinak.Tumor adalah perkembangan tubuh akibat
pertumbuhan sel-sel tubuh sendiri.Tumor adalah bengkak akibat radang, cedera,
neoplasma, edema (Ramli Ahmad, 2003 “Kamus kedokteran, Jakarta Djambatan”).
Tumor jinak adalah pembengkakan
tubuh akibat pertumbuhan sel-sel tubuh sendiri yang memiliki pertumbuhan lambat
dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain.Sedangkan Tumor ganas adalah
pembengkakan tubuh akibat pertumbuhan sel-sel tubuh sendiri yang memiliki
pertumbuhan cepat, tidak terkendali dan menyebar kebagian tubuh lain.
Dikarenakan adanya mutasi DNA yg
terakumulasi merupakan faktor utama penyebab tumor, sebenarnya sel manusia
mempunyai mekanisme perbaikan DNA dan mekanisme lainya yang menyebabkan DNA
mengalami kerusakan dirinya dengan apoptosis jika kerusakan sel sangat parah.
Apoptosis adalah proses aktif
kematian sel di tandai dengan pembelahan DNA pada kromosom sampai pada
sel itu sendiri.
PEMICU TIMBULNYA TUMOR
Ketergantungan rokok yg mengandung
nikotin dan zat-zat adiktif lainya, zat nikotin serta “racun” lain yang masuk
ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya
kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim.
“Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam
tubuh seseorang
v Gaya hidup
yang tidak sehat
v Alkoholic
v Benzena dan
zat kimia lainnya yg berada sekitar lingkungan , diserap oleh darah sehingga
meracuni seluruh jaringan tubuh
v Akibat
radiasi
PERBEDAAN TUMOR GANAS DAN TUMOR JINAK
A. Ciri-ciri Tumor
Jinak:
1) Timbulnya ekspansif yaitu mendesak jaringan sehat di
sekitar dan jaringan sehat yang terdesak. Ini membentuk simpai atau kapsel dari
tumor, maka disebut tumor jinak bersimpai atau berkopset, karena tidak ada
pertumbuhan infiltratif maka biasanya tumor jinak mudah digerakkan dari
dasarnya.
2) Tumor jinak tidak menimbulkan residif, karena tumor
jinak bersimpai maka mudah dikeluarkan seluruhnya.
3) Tumor jinak tidak mengadakan anak sebar.
4) Tumor jinak tumbuhnya lambat, sehingga tidak cepat
membesar dan pada pemeriksaan mikroskopik tidak ditemukan gambaran metosi yang
abnormal.
5) Intisel tumor jinak masih menyerupai intisel jaringan
asalnya, bentuknya teratur dan aniform.
6) Pada tumor jinak tidak ditemukan " loss of
polarity
7) Tumor jinak biasanya tidak menyebabkan kematian bila
letaknya pada alat tubuh yang vital.
1. TUMOR VAGINA
Vagina adalah saluran terpanjang
7,5-10 cm, ujung atasnya berhubungan denga serviks (leher rahim), sedangkan
ujung bawahnya berhubungan dengan vulva.Tumor ganas vagina adalah kanker yang
tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali pada daerah vagina dan merusak
jaringan sekitarnya.Kanker vagina jarang terjadi, biasanya
diderita oleh wanita berumur 50 tahun ke atas.
Tumor ganas primer di vagina sangat
jarang. Bilamana serviks uterus ikut terlibat dalam proses, maka dianggap
sebagai tumor ganas serviks uteri. Begitu juga bilamana vulva ikut
terlibatdalam proses, maka dianggaptumor ganas itu adalah tumor ganas vulva.
Gejala
Kanker vagina mudah dilihat dan
teraba sebagai benjolan, penebalan ataupun luka terbuka pada atau di sekitar
lubang vagina.Kadang terbentuk bercak bersisik atau perubahan warna.Jaringandi
sekitarnya mengkerut disertai gatal-gatal.Pada akhirnya akan terjadi perdarahan
dan keluar cairanyang encer.
Gejala lainnya adalah:
Ø Nyeri ketika
berkemih
Ø Nyeri ketika
melakukan hubungan seksual.
Ø Hampir 20%
penderita yang tidak menunjukkan gejala.
Epidemiologi
Kanker vagina jarang terjadi,
biasanya diderita oleh wanita berumur 50 tahun ke atas.Insidensi.
Patologi
Terbanyak (hampir 99%) adalah
squamous cell carsinoma, sisanya adenokarsinoma danembrional rhabdomiosarkoma
(sarkoma botrioides).
Sebelum menjadi infasif, lesi itu
melalui tingkatan pra-maligna yang disebut sebagai NIV(N eoplasia
Intraepitelial Vagina) I, II, III (Displasia ringan, sedang, berat) dan KIS
(karsinoma in situ), yang berlangsung beberapa tahun dan dapat dideteksi awal
melalui Papsmear atau bilamana perlu biopsi terarah dengan bimbingan kolposkop
terhadap µlesi yang mencurigakan.
Penyebaran
Bila proses terdapat pada sepertiga
bagian atas vagina, penyebarannya akan terjadi seperti pada karsinoma
serviks;bila berlokasi pada sepertiga bagian distal vagina, penyebarannya
akanmenyerupai karsinoma vulva.
Pembagian tingkat keganasan
Umumnya karsinoma epidermoid pada
vagina muncul di 2/3 di bagian proksimal vagina.Lokasi paling sering di dinding
paling atas (proksimal)atau depan bawah(distal)vagina,berbentuk eksopitik
seperti bunga kol, endofitik ulseratif,infiltratif atau papilomatosa.
Pembagian tingkat keganasan :
Tingkat
|
Kriteria
|
0
|
Karsinoma in situ, karsinoma intra epithelial
|
I
|
Proses masih terbatas padadinding vagina
|
II
|
Proses sudah meluas sampai jaringan para
vagina,tetapi belum mencapai dinding panggul
|
III
|
Proses telah meluas sampai ke salah satu/kedua
dinding panggul;
|
IV
|
Proses sudah keluar dari panggul kecil,atau sudah
menginfiltrasimukosa rektum/kandung kemih
|
Gambar klinik dan diagnosa
Karsinoma in situ lebih sering
didapat sebagai proses yang multifokal.Ia dapat ditemukan bersama-sama dengan
tumor sejenis di bagian lain dari traktus genitalis,atau setelah pembedahanyang
tidak radikal pada karsinoma in situ serviks uterus,atau pasca radiasi
karsinoma serviksuterus.Adenokarsinoma vagina yang jarang,dapat berasal dari
urethra,kelenjar Bartholin,atausebagai metastasis dari karsinoma
endometrium/ovarium.Pada pemeriksaan in spekulo dapat ditemukan ulkus dengan
tepi yang induratif atau pertumbuhan tumor eksofitik seperti bunga kol
(cauliflower) yang mudah berdarah padasentuhan.Biopsi harus dibuat pada daerah
yang dicurigai,sehingga bukti histologik dapatmenegakkan diagnosis.
Diagnosis dini
Pada pemeriksaan rutin secara
berkala,pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologik dari dinding vagina perlu
pula pengambilanbahan dari ekto-danendoserviks. Pada klinik yangsudah
maju,pemeriksaan kolposkopik,biopsi terarah dengan bimbingan
kolposkop,kolpomikroskopi dilakukan untuk membuat diagnosis dini.
Penanganan
Untuk tingkat klinik 0, dapat
dilakukan vaginektomi, elektrokoterisasi, bedah krio (cryo-surgeri), penggunaan
sitostatika topikal atau sinar laser.Untuk tingkat klinik I dan II
dilakukanopersi atau penyinaran.Operasi pada tumor di bagian atas vagina sama
dengan operasi padakarsinoma serviks uterus,hanya vaginektomi dilakukan lebih
luas(>1/2 puncak vagina harusdiangkat),sedang operasi pada bagian bawah
vagina mendekati operasi pada karsinoma vulva.
Kemoterapi dengan peraturan VAC
(Vincristine,Aktinomisin-D dan Cytoxan/Endoxan)hanya untuk pengobatan embrional
rabdomiosarkoma (sarkoma botrioides) pada anak-anak, yang ternyata efektif.
Tumor ini berbentuk polipoid seperti buah anggur yang berasal dari bagian
atasvagina dan dapat menonjol keluar sampai di introitus vagina. Penyebaran
secara hematogen ke paru-paru atau tulang
Jenis-jenis Tumor vagina.
A. Tumor epitel
a. Kondiloma akuminatum
Penyakit ini disebabkan oleh virus
HPV tipe 6 dan 2.Akhir-akhir ini jugadimasukkan dalam golongan penyakit yang
ditularkan melalui hubunganseksual.Gambaran histologik adalah suatu papiloma
yang sekali-sekalisetelah lama dapat menjadi ganas.Gambaran makroskopis adalah
seperti jengger ayam.Kondiloma akuminatum dapat tumbuh pada vulva dan sekitar
anus sampai vagina dan serviks.
b. Karunkula uretra
Dibagi menjadi 2 macam:
v Karankula
uretra neoplasma
Terdiri dari polip merah muda dengan
tangkai pada tepi dorsal muarauretra, mikroskopik sebagai papiloma uretra yang
ditutupi oleh epiteltransisional yang tersusun sebagai lipatan dengan tipe yang
seringmenyerupai pertumbuhan ganas. Tumor I ni mempunyai kecenderunganuntuk
kambuh local. Gangguan yang ditimbulkan antara lain adalahnyeri pada waktu
berjalan dan duduk, ispareunia, disuria, perdarahandan pembengkakan.
v Karankula
uretra granulomatosa
Penonjolan ini terdiri dari jaringan
granulomatosa pada muara uretraterutama bagian belakang yang meluas ke samping
juga. Dengandemikian, lubang muara uretra ini menonjol akan tetapi tidak
mempunyai tangkai, berwarna merah kusam dan tidak menimbulkannyeri seperti pada
karunkula uretra neoplasma. Gambaran mikroskopik adalah reaksi granulomataosa
jaringan terhadap infeksi kronik padaueretra.Karunkula ini sering terdapat pada
wanita pasca menopause,kebanyakan merupakan penampilan investasi Trikomonas
vaginalis.Apabila etiologi infeksi tidak diobati maka karunkula ini sering
kambuh.
v Hiperkeratosi
Pada hyperkeratosis dibedakan:
· Yang disebabkan infeksi menahun:
dermatitis.
· Tumor jinak berpapil yang sudah
menahun.
· Distrofi (leukoplakia):
B. Tumor
jaringan mesoderm
1) Fibroma: berasal dari jaringan di
sekitar labium majus, dapat tumbuh besar dengan konsistensi lunak dan berwarna
putih keabu-abuan.
2) Lipoma: berasal dari jaringan lemak
di sekitar labium majus dengankonsistensi lunak, dapat bertangkai dan mencapai
ukuran besar.
3) Leiomioma: berasal dari otot polos
ligamentum rotundum dekat pada labiummayus tersusun seperti pusaran air/konde.
4) Neurofibroma: berasal dari sarung
serabut saraf, biasanya kecil saja, lunak, berbentuk polipoid dan berwarna
seperti daging.
5) Hemangioma: yang berasala dari
congenital biasanya akan menghilangsendiri pada pertumbuhan anak. Pada wanita
pascamenopause biasanyaterjadi karena adanya varises yang kecil-kecil dan dapat
menyebabkan perdarahan pascamenopause. Angiokeratoma adalah jenis
hemangiomadengan kapiler membesar pada korium dan dengan hyperkeratosis
padaepidermis. Hemangioma kavernosum mempunyai ruangan yang luas dengan
permukaan yang tidak rata, berisi darah dengan dinding sel endotel, tumor
inikadang-kadang masuk ke jaringan di bawahnya.
6) Limfangioma: berasal dari jaringan
pembuluh limfe, jarang sekali dijumpai.Mikroskopik tampak seperti limfangiom
namun tidak berwarna.
2. TUMOR TUBA
Tuba adalah saluran yang keluar dari kornu rahim kanan dan kiri, panjangnya
12-13 cm, diameternya 3-8 mm. bagian luarnya diliputi oleh peritoneum viseral
yang merupakan bagian dari ligamentum latum.Tumor tuba adalah kanker
yang tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali pada daerah tuba dan merusak
jaringan sekitarnya.
Epidemologi
Karsinoma tuba fallopi primer
termasuk jarang, merupakan tumor ganas primer saluan genetalia perempuan yang
jumlahnya paling sedikit, yaitu 0,5% hingga 1% dari semua keganasan ginekologi.
Ditemukan 1 banding 1000 kasus operasi ginekologi abdominal, dapat dijumpai
pada semua umur (dari 19-80), dengan rata – rata puncaknya pada usia 52 tahun.
Kebanyakan tumor ganas yang timbul
dalam tuba fallopi adalah penyebaran dari kanker ovarium atau uterus.Sehingga
terdapat kriteria untuk menetapkan tumor apapun sebagai tumor primer dari tuba
fallopi.Kanker harus terletak dalam tuba, dan uterus serta ovarium harus
terbebas dari karsinoma.Bila bagian lain terdapat kanker, maka tumor dalam tuba
fallopi secara histology harus benar – benar berbeda.
Patologi : Hsu, Taymor, dan Hertig membagi histologik tumor ini
dalam 3 jenis menurut keganasannya:
a) Jenis papiler : tumor belum mencapai otot tuba dan difeensiasi selnya masih
baik, batasdaerah normal dengan tumor masih dapat ditunjukkan.
b) Jenis
papilo-alveolar (adenomatosa) : tumor ini telah memasuki otot tuba
danmemperlihatkan gambaran kelenjar.
c) Jenis alveo-meduler : terlihat mitosis yang atipik dan terlihat invasi sel
ganas ke dalamsaluran limfa tuba.
Penyebaran
Pada umumnya terjadi secara langsung
ke alat sekitarnya, kemudian melalui pembuluh getah bening ke abdomen, leher,
daerah inguinal, vagina, tuba, ovarium dan uterus.
Tingkat Klinis Keganasan :
Tingkat Klinik
|
Kriteria
|
IA
|
Pertumbuhan
|
IB
|
Pertumbuhan tumor terbatas pada kedua tuba; tidak
adaasites.Tak ada tumor di permukaan luar, kapsulnya utuh.Tumor terdapat di
permukaan luar, atau kapsulnya pecah, ataukedua-duanya.
|
IC
|
Tumor dari tingkatan klinik 1A dan IB, tetapi ada
asites ataucucian rongga perut positif.
|
II
|
Pertumbuhan tumor melibatkan satu atau dua tuba,
dengan perluasan ke panggul.
|
IIA
|
Perluasan proses dan/ atau metastatis ke uterus atau
ovarium.
|
IIB
|
Perluasan proses ke jaringan panggul lainnya.
|
IIC
|
Tumor dari tingkat klinik IIA atau IIB, tetapi
dengan asitesdan/atau cucian rongga perut positif.
|
III
|
Tumor melibatkan satu atau dua tuba dengan
penyebarankelenjar limfa intraperitoneal, atau kedua-duanya. Tumor terbatas
pada panggul kecil dengan bukti histologik penyebaran ke usus halus
atau omentum.
|
IV
|
Pertumbuhan tumor melibatkan salah satu atau kedua
tubadengan metastasis berjarak jauh. Bilamana didapatkan efusi pleural, harus
ada sitologi positif untuk menyebutnya sebagaitingkat klinik IV. Begitu pula
ditemukannya metastasishati.
|
Gambaran klinik dan diagnosis
Pada awal penyakit tidak menimbulkan
gejala diagnosis sering terlambat dibuatkarena letaknya yang sangat tersembunyi
dan pemeriksaan histologik atas spesimen yangdikirim.Kalau sudah ada keluhan,
biasanya sudah terlambat.Deteksi dini tumor ganas tubaFalloppii sukar
diupayakan. Perlu dapat perhatian khusus bila wanita berusia (45-55
tahun),ditemukan tumor adneksa (tumor radang: hidrosalping, piosalping atau
abses tubo-ovarial dansebagainya) disertai rasa nyeri dan adanya getah vagina
yang semula kekuning-kuningankemudian bercampur darah, perlu dicurigai
kemungkinan akan adanya tunor ganas tubaterutama pada nullipara atau primipara.
Wanita beranak satu (sterilitas satu anak) biasanyaoleh karena mengalami
infeksi gonokokus yang menimbulkan peradangan tuba dan menjadi buntu.Perasaan
nyeri ini dapat intermiten atau terus menerus dan menjalar ke pangkal pahadan
punggung bagian bawah (regio sakro-koksigeal). Rasa sakit ini yang menyebabkan
penderita datang ke dokter
Pemeriksa sitologi usapan serviks
tidak banyak membantu. Akan tetapi bilamanahasilnya sel ganas positif,
sedangkan di serviks maupun di kavum uteri dapat dinyatakantidak ada keganasan,
maka perlu dipikirkan kemungkinan keganasan di tuba atau ovarium,lebih lebih
jika ada mas tumor pada adneksa. Histero-salpingografi (HSG) tidak
dianjurkankarena dapat berakibat meluasnya proses ganas/radang. Kuldoskopi dan
laparoskopi juga tak banyak berarti karena sulit membedakan tumor ganas
tuba dari tumor radang, kecuali bilamana pemeriksaan tersebut disertai tindakan
biopsi. Transvagina/transrektal USG dapatmembantu untuk menegakkan diagnosis.
Penanganan
Penanganan utama yang dianjurkan
adalah TAH + BSO + OM + APP (TotalAbdominal Hysterectomy + Bilateral
Salpingo-Oophorectomy + Omentectomy +Appendectomy).Dapat dipertimbangkan
(Optional) instilasi Phosphor 32 radioaktif ataukhemoterapi profilaksis.Sayatan
dinding perut harus longitudinal linea mediana, cukup panjang untuk
memungkinkan mengadakan eksplorasi secara lembut seluruh rongga perut dan
panggul, khususnya di daerah subdiafragmatika dan mengirimkan sample
cucianrongga perut untuk pemeriksaan sitologi eksfoliatif.Radioterapi hanya
dikerjakan pada tumor bed dan jenis histologik keganasan tertentu seperti
disgerminoma.
3. TUMOR UTERUS
Uterus adalah suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi
oleh peritonium sedangkan
rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim, dalam keadaan tidak hamil,
rahim terletak dalam rongga panggul kecil di antara kandung kemih dan dubur.
Tumor uterus
adalah kanker yang
tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali pada daerah rahim dan merusak jaringan
sekitarnya.
Etiologi
v Etiologi secara pasti tidak diketahui
v Tetapi ada korelasi antara pertumbuhan tumor dengan peningkatan reseptor
estrogen-progesteron pada jaringan mioma uteri dan juga dipengaruhi oleh
hormone pertumbuhan.
v Wanita nullypara
v Resiko tinggi wanita dengan umur diatas 35 tahun
Klasifikasi
Jenis – jenis tumor
uterus berdasarkan letaknya, yaitu :
1) Ektoserviks terdiri
atas :Kista jaringan embrional : terdapat pada dinding samping
ektoserviks. Kista endometriosis yang letaknya suferfisial. Folikel atau kista
nabothi yaitu kista retensi kelenjar endoserviks, biasanya terdapat pada wanita
multipara, sebagai penampilan servisitis. Kista ini jarang mendapat ukuran
besar berwarna putih mengkilat bersih cairan mucus. Kalau kista ini membesar
akan menyebabkan nyeri.
Papiloma dapat
tunggal maupun multiple seperti kondiloma akuminata. Kebanyakan papiloma ini
adalah sisa epitel yang terlebih pada trauma bedah maupun persalinan.
Hemangioma ini
jarang terjadi biasanya terletak pada superficial yang dapat membesar pada
waktu kehamilan yang dapat menyebabkan metroragi
2) Endoserviks adalah
suatu adenoma maupun adenofibroma yang berasal dari selaput lendir endoserviks.
Yang tangkainya dapat panjang keluar dari vulva. Epitel yang melapisi adalah
epitel endoserviks yang dapat juga mengalami metaplasi menjadi lebih semakin
kompleks.bagian polip ini biasa menjadi nekrosis dan mengalami perdarahan .polip
ini berkembang karena pengaruh radang maupun virus.
3) Endometrium
Polip endometrium
sering didapati terutama dengan pemeriksaan histeroskopi. Polip berasal antara
lain dari adnoma, adenofibroma, mioma , submukusum,insiden tidak diketahui
paling sering pada perempuan berumur 30-59 tahun. Kurang dari sepertiga
memperllihatkan endometrium fungsional. Bisa memperlihatkan hyperplasia kistik.
Bisa menonjol
melalui serviks.Adenoma- adenufibroma yang biasannya terdiri dari
epitel endometrium dengan stroma yang sesuai dengan daur haid. Adenoma ini
biasanya merupakan penampilan hyperplasia endometrium, dengan konsistensi lunak
dan berwarna kemerah merahan .Gangguan yang sering ditimbulkan adalah metroragi
sampai menometroragi, infertilitas.Pula mempunyai kecenderungan kambuh kembali.
Mioma
submukosum:sarang mioma dapat tumbuh bertangkai dan keluar dari uterus menjadi
mioma yang dilahirkan. Tumor berkonsistensi kenyal berwarna putih
Polip plasenta:
berasal dari plasenta yang tertinggal setelah partus maupun abortus. Polip
plasenta menyebabkan uterus mengalami sub-involusi yang menimbulkan perdarahan.
4) Miometrium
Neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya ,sehingga dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibromioma,leiomioma, ataupun pibroid.
Berdasarkan otopsi menemukan 27% wanita berumur 25 tahun mempunyai sarang mioma, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih banyak.Mioma uteri belum pernah terjadi sebelum menars. Setelah menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masih tumbuh.
Neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya ,sehingga dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibromioma,leiomioma, ataupun pibroid.
Berdasarkan otopsi menemukan 27% wanita berumur 25 tahun mempunyai sarang mioma, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih banyak.Mioma uteri belum pernah terjadi sebelum menars. Setelah menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masih tumbuh.
Faktor resiko
· Usia, kanker uterus
terutama menyerang wanita berusia 50 tahun keatas.
· Hiperplasia
endometrium
· Terapi Sulih Hormon
(TSH)
TSH digunakan untuk mengatasi gejala-gejala menopause, mencegah osteoporosis dan
mengurangi resiko penyakit jantung atau stroke.
Wanita yang
mengkonsumsi estrogen tanpa progesteron memiliki resiko yang lebih
tinggi.Pemakaian estrogen dosis tinggi dan jangka panjang tampaknya
mempertinggi resiko ini.Wanita yang mengkonsumsi estrogen dan progesteron
memiliki resiko yang lebih rendah karena progesteron melindungi rahim.
· Obesitas
Tubuh membuat
sebagian estrogen di dalam jaringan lemak sehingga wanita yang gemuk memiliki
kadar estrogen yang lebih tinggi. Tingginya kadar estrogen merupakan penyebab
meningkatnya resiko kanker rahim pada wanita obes.
· Diabetes (kencing
manis)
· Hipertensi (tekanan
darah tinggi)
· Ras
Kanker rahim lebih
sering ditemukan pada wanita kulit putih.
· Menarke (menstruasi
pertama) sebelum usia 12 tahun
· Menopause setelah
usia 52 tahun
· Tidak memiliki anak
· Kemandulan
· Penyakit ovarium
polikista
· Polip endometrium.
Gejala
v Perdarahan rahim yang abnormal
v Siklus menstruasi yang abnormal
v Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi (pada wanita yang masih mengalami
menstruasi)
v Perdarahan vagina atau spotting pada wanita pasca menopause
v Perdarahan yang
sangat lama, berat dan sering (pada wanita yang berusia diatas 40 tahun)
v Nyeri perut bagian bawah atau kram panggul
v Keluar cairan putih yang encer atau jernih (pada wanita pasca menopause)
v Nyeri atau kesulitan dalam berkemih
v Nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
v Tekanan abdomen
(merasa penuh, bengkak atau kembung)
v Perasaan ingin buang air kecil terus menerus
Stadium
Tingkat
|
Kriteria
|
I
|
Kanker
hanya tumbuh pada badan rahim
|
II
|
Kanker
telah menyebar ke leher rahim (serviks)
|
III
|
Kanker
telah menyebar ke luar rahim, tetapi masih didalam rongga panggul dan belum
menyerang kandung kemih maupun rektum. Kelenjer getah bening panggul mungkin
mengandung sel-sel kanker.
|
IV
|
Kanker
telah meyebar ke dalam kandung kemih atau rektum atau kankert telah menyebar
keluar rongga panggul.
|
Diagnosa
Diagnosis
ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut :
v Pemeriksaan panggul
v Pap smear
v USG transvagina
v Biopsi endometrium.
Untuk membantu
menentukan stadium atau penyebaran kanker, dilakukan pemeriksaan berikut :
v Pemeriksaan darah lengkap
v Pemeriksaan air kemih
v Rontgen dada
v CT scan tulang dan hati
v Sigmoidoskopi
v Limfangiografi
Pengobatan
Pemilihan
pengobatan tergantung kepada ukuran tumor, stadium, pengaruh hormon terhadap
pertumbuhan tumor dan kecepatan pertumbuhan tumor serta usia dankeadaan umum
penderita. Metode pengobatan:
1. Pembedahan
Kebanyakan
penderita akan menjalani Histerektomi (pengangkatan
rahim). Kedua tuba falopii dan ovarium juga diangkat (salpingo-ooforektomi
bilateral) karena sel-sel tumor bisa menyebar ke ovarium dan sel-sel kanker dorman (tidak aktif) yang mungkin
tertinggal kemungkinan akan terangsang oleh estrogen yang dihasilkan oleh
ovarium. Jika ditemukan sel-sel kanker di dalam kelenjar getah bening di
sekitar tumor, maka kelenjar getah bening tersebut juga diangkat.
Jika sel kanker
telah ditemukan di dalam kelenjar getah bening, maka kemungkinan kanker telah
menyebar ke bagian tubuh lainnya.Jika sel kanker belum menyebar ke luar
endometrium (lapisan rahim), maka penderita tidak perlu menjalani pengobatan
lainnya.
2. Terapi
penyinaran (radiasi)
Digunakan sinar
berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker.
Terapi penyinaran
merupakan terapi lokal, hanya menyerang sel-sel kanker di daerah yang
disinari.Pada stadium I, II atau III dilakukan terapi penyinaran dan pembedahan.Penyinaran
bisa dilakukan sebelum pembedahan (untuk memperkecil ukuran tumor) atau setelah
pembedahan (untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa). Ada
2 jenis terjapi penyinaran yang digunakan untuk mengobati kanker rahim:
Kemoterapi
Pada terapi
hormonal digunakan zat yang mampu mencegah sampainya hormon ke sel kanker dan
mencegah pemakaian hormon oleh sel kanker.Hormon bisa menempel pada reseptor
hormon dan menyebabkan perubahan di dalam jaringan rahim.
Sebelum dilakukan
terapi hormon, penderita menjalani tes reseptor hormon. Jika jaringan memiliki
reseptor, maka kemungkinan besar penderita akan memberikan respon terhadap
terapi hormonal.
Pencegahan
Setiap wanita
sebaiknya menjalani pemeriksaan panggul dan Pap smear secara rutin, untuk
menemukan tanda-tanda pertumbuhan yang abnormal.Wanita yang memiliki faktor
resiko kanker rahim sebaiknya lebih sering menjalani pemeriksaan panggul, Pap
smear dan tes penyaringan (termasuk biopsi endometrium).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar