Beberapa masalah yang umum terjadi pada saat ibu sedang menyusui
diantaranya adalah ketika produksi ASI yang berlebih sehingga membuat
kebocoran meskipun tidak dihisap oleh bayi, seringkali produksi ASI
meningkat pada saat pagi dan menggangu aktivitas anda terlebih bagi anda
yang memiliki kesibukan di luar rumah. Normalkah apabila produksi ASI
berlebih hingga dapat keluar tiba tiba, lantas bagaimana mengatasinya?
Sebelum anda menyatakan bahwa anda sedang mengalami masalah dengan
produksi ASI yang berlebih, sebaiknya anda mengenal beberapa masalah
yang berhubungan dengan produksi ASI. Pertama adalah ASI yang terlalu
sedikit sehingga bermasalah dengan kecukupan susu pada bayi sedangkan
selanjutnya seringkali ibu menyusui bermasalah dengan ASI yang terlalu
banyak di awal kelahiran bayi, akan tetapi anda tidak perlu khawatir
dikarenakan akan dapat menyeimbangkannya setelah beberapa minggu
kehadiran bayi anda.
Terakhir adalah ASI yang menyembur ini terjadi dikarenakan produksi
ASI yang berlebih dan membuat bayi anda kaget bahkan menolak untuk
mendapatkan ASI. Dalam kejadian yang terakhir yaitu produksi ASI yang
berlebih membuat ibu bingung, bahkan ketika bayi tersedak hingga muntah.
Untuk mengetahui penyebab terjadinya produksi ASI yang berlebih berikut
pemaparannya.
Produksi ASI yang berlebih hiperlaktasi dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti :
1. Ibu baru menyusui
Terjadi pada awal menyusui, minggu minggu pertama kehadiran bayi anda
dapat memicu produksi ASI sehingga membutuhkan cara untuk beradaptasi
dengan menyeimbangkan kebutuhan ASI dan umumnya akan hilang dengan
sendirinya setelah 4 -6 minggu kelahiran bayi anda.
2. Kelebihan Kelenjar Produksi ASI
Apabila ibu mengalami hiperlaktasi hingga lebih dari 6 minggu
kehadiran bayi, salah satu penyebabnya berhubungan dengan alveoli yaitu
kelenjar produksi ASI yang berlebih, pada umumnya jumlah rata-rata
alveoli adalah 100.000-300.000 sedangkan yang mengalami hiperlaktasi
dapat mencapai rata rata yang lebih tinggi.
3. Ketidakseimbangan hormon
Terakhir, hipertalaksi dapat disebabkan karena adanya
ketidakseimbangan hormon atau masalah tumor pada kelenjar pituitari.
Kelenjar ini biasanya terletak di bagian bawah otak dan juga
menghasilkan banyak hormon.
Tidak selamanya hiperlaktasi merugikan, di lain sisi manfaatnya dapat
memenuhi kebutuhan susu untuk bayi anda. Meskipun demikian sebaiknya
anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang
terbaik kemudian yang tidak kalah penting adalah melakukan upaya untuk
mengatasinya sehingga tidak beresiko mengalami mastitis yaitu masalah
yang serius pada saat menyusui.
Berikut adalah upaya untuk mengatasi ibu yang bermasalah dengan produksi ASI yang meningkat sehingga menyebabkan hiperlaktasi :
1. Buatlah persedian air susu perah
Anda dapat menanganinya dengan menggunakan alat pompa sehingga
keluarnya air susu ibu dapat diantisipasi, simpan air susu perah
sehingga dapat diberikan ketika ibu tidak memberikan ASI langsung.
2. Usahakan memberikan ASI pada saat bayi sedang lapar
Hisapan yang terlalu kuat akan menimbulkan rangsangan ASI yang kuat
sehingga produksi ASI akan meningkat, sehingga untuk anda yang memiliki
masalah dengan produksi ASI meningkat,berikan ASI pada bayi secara
perlahan ketika hisapan bayi pelan pelan.
3. Perhatikan Posisi Bayi ketika sedang diberikan ASI
Pada saat bayi diberikan ASI perhatikan posisinya, usahakan untuk
memberikan asi dengan posisi bayi yang duduk menghadap anda, anda dapat
miring ke belakang sehingga dapat memperlambat aliran susu atau anda
dapat menyusui dengan badan berbaring miring dan letakan anduk di bagian
bawah payudara sehingga menampung tetesan air susu.
4. Hentikan ketika bayi kewalahan mendapatkan ASI
Terlalu banyak produksi ASI akan menyebabkan kewalahan pada bayi
ketika menghisapnya sehingga hentikan menelan susu terlalu cepat ketika
alirannya deras, biarkan bayi anda bersendawa terlebih dahulu sebelum
melanjutkannya memberikan ASI pada bayi.
5. Kurangi dengan Suplai Air Susu
Anda dapat mengurangi dengan cara suplai air susu hingga habis,
setelah itu anda bayi dapat memberikan ASI kembali, hal ini akan
membantu dalam mengurangi tekanan terlalu penuh sehingga teknik ini
dirasa akan membantu anda dalam mengurangi produksi ASI dalam waktu
24-48 jam.
Dengan demikian bagi anda yang memiliki masalah dengan produksi ASI
yang terlalu tinggi sebaiknya jangan terlalu khawatir apabila dialami
ketika awal kehadiran buah hati anda, yaitu di minggu pertama
kehadirannya sedangkan apabila sudah menggangu aktivitas anda dan
membuat bayi anda tidak nyaman, salah satunya dikarenakan bayi tidak
nyaman dengan aliran yang terlalu deras dari ASI, lakukan penanganannya
dan jangan hentikan pemberian ASI hingga minimal usia enam bulan
kelahirannya. Apabila anda tidak dapat menanganinya konsultasikan dengan
dokter untuk mengetahui penyebab dan penanganan yang terbaik untuk
anda.
This is a very useful post, thanks for writing it. Keep writing and keep up the spirit. And may we always got the best guide in life.
BalasHapus