Kejang dan keracunan yang dialami oleh wanita hamil sebaiknya segera ditangani dengan dokter supaya tidak berkepanjangan dan membahayakan ibu
dan janin. Keracunan kehamilan atau toxemia gravidarum sesungguhnya
ialah sebutan lain bagi penyakit preekslamsia atau ekslamsia pada masa
kehamilan maupun masa nifas.
Penyakit itu diawali oleh hipertensi. Kenapa penyakit ini dikatakan
keracunan kehamilan? Ini dikarenakan gejala tersebut terjadi pada saat
kehamilan saja, tidak terjadi pada wanita yang tidak hamil, dan gejala
ini terjadi setelah melahirkan. Namun anda tidak perlu cemas karena
kondisi ini akan kembali normal.
Gejala kejang dan Keracunan pada kehamilan
Preeklamsia dapat terjadi dengan ringan bahkan sampai parah. Dapat
dikatakan preeklamsia ringan jika kehamilan anda ditandai oleh
hipertensi 160/90 mmHg dan protein pada urin (+1). Sementara itu jika
kehamilan anda disertai dengan hipertensi 160/110 mmHg dan protein pada
urinnya (+3), itu sudah termasuk kedalam preeklamsia berat atau
ekslamsia. Walaupun demikian, jika tekanan darah anda mencapai 135/85
mmHg, ibu hamil harus selalu waspada jika kehamilan anda disertai dengan
berbaga keluhan seperti : sakit kepala yang berkepanjangan, ulu hati
terasa nyeri, kaki anda terlihat lebih bengkak, muncul rasa mual hingga
muntah, serta terjadi gangguan pada penglihatan anda yang menjadikan
pandangan anda kabur, kondisi itu dapat dikategorikan pada pre-eklamsia
berat.
Terjadi Komplikasi
Penyebab dari keracunan kehamilan ini belum diketahui pasti namun
menurut beberapa ahli mengatakan penyakit ini terjadi pada saat
plasentasi atau proses terbentuknya struktur juga jenis plasenta, yaitu
pada saat awal-awal kehamilan, menempelnya plasenta pada dinding rahim.
Pada saat itu, yang seharusnya terjadi ialah berubahnya pembuluh darah
pada rahim juga plasenta, supaya rahim ibu bisa memenuhi semua
kebutuhan darah plasenta juga janin. Namun pada ibu yang mengalami
preeklamsia, perubahan pada pembuluh darah rahim tersebut tidak terjadi
secara ssemurna. Sehingga dapat menyebabkan munculnya komplikasi yang
menyerang ibu dan juga bayi anda. Diduga hal ini disebabkan oleh
kelainan genetik, kelainan pada sistem kekebalan sang ibu, tidak
seimbangnya oksigen dan antioksida, gangguan sistem pada pembekuan
darah, dan juga kehamilan yang disertai oleh penyakit diabetes, berat
badan berlebih, bahkan kelainan pada ginjal.
Trimester 2 dan 3
Preekslamsia biasa terjadi pada kehamilan trimester 2
sesudah 20 minggu dari kehamilan, dan sering terjadi saat trimester 3
sesudah 30 minggu masa kehamilan. Gejala preekslamsia dapat terjadi
sebelum kehamilan memasuki usia 20 minggu, namun kasus seperti ini
sangat langka untuk terjadi. Semakin awal terjadi gejala preekslamsia,
semakin buruk juga pragnosisnya.
Ekslamsia merupakan kelanjutan dari preekslamsia
Jika anda tidak segera menangani gejala preeklampsia, maka ibu hamil
memiliki resiko yang sangat tinggi untuk mengalami pendarahan di otak,
gagal ginjal yang aku, pembengkkan pada paru-paru,kolaps, dan juga
ekslamsia. Ekslamsia itu merupakan tahap lanjutan dari ganguan
preekslamsia yang diawali dengan gejala kejang-kejang yang dapat
berakibat serius untuk ibu hamil dan bayinya.
Jalani perawatan jalan atau rawat inap
Jika ibu hamil telah didiagnosis terkena preeklamsia atau eklamsia,
cara yang paling baik untuk melindungi ibu hamil adalah dengan
melahirkan bayi. Namun ini tidak selalu dapat dilakukan mengingat ada
beberapa usia kandungan yang terlalu muda untuk dilahirkan. Jika ibu
hamil mengalami preeklamsia yang ringan, biasanya ibu hamil
diperbolehkan oleh dokter untuk menjalani rawat jalan, dengan catatan
harus selalu mengontrol
tekanan darahnya. Jika ibu hamil telah termasuk pada preeklamsia berat maka diharuskan pada ibu hamil menjalani perawatannya secara total di rumah sakit.
tekanan darahnya. Jika ibu hamil telah termasuk pada preeklamsia berat maka diharuskan pada ibu hamil menjalani perawatannya secara total di rumah sakit.
Pengobatan
Preeklampsia yang disertai dengan kejang-kejang, ini berarti ibu
hamil termasuk pada kondisi eklampsia. Itu merupakan salah satu kondisi
yang sangat gawat dan harus segera mendapatkan penanganan. Jika kasus
eklampsia ini terjadi pada ibu hamil, segera bawa ibu hamil tersebut ke
rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang intensif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar